IMPARSIALNEWS.COM – Harga BBM di Jawa Timur Naik, Sopir Angkot Keluhkan Beban OperasionalPasalnya, kenaikan ini semakin memperberat beban operasional yang sudah terasa berat sebelumnya. Mereka mengeluhkan sulitnya mencari penumpang di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, ditambah lagi dengan harga BBM yang terus merangkak naik.
"Ya Allah, bagaimana ini? Penumpang sepi, bensin malah naik. Mau makan apa kami?" keluh Pak Slamet, seorang sopir angkot trayek Surabaya-Gresik, dengan nada putus asa. Ia mengaku, dengan kenaikan harga BBM ini, ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli bahan bakar, sementara pendapatan dari penumpang tidak mengalami peningkatan signifikan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Sumiati, seorang sopir angkot wanita di Malang. Ia mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ini membuatnya semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. "Dulu masih bisa sedikit menabung, sekarang buat makan sehari-hari saja sudah pas-pasan," ujarnya.
Para sopir angkot berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang meringankan beban mereka. Beberapa usulan yang muncul antara lain pemberian subsidi BBM khusus untuk angkutan umum, penyesuaian tarif angkot yang proporsional, serta perbaikan sistem transportasi publik yang terintegrasi.
Kenaikan harga BBM ini tidak hanya berdampak pada sopir angkot, tetapi juga berpotensi memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meringankan beban masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil seperti sopir angkot. Jika tidak, bukan tidak mungkin akan terjadi gejolak sosial yang lebih besar akibat tekanan ekonomi yang semakin berat. Mereka hanya ingin mencari rezeki yang halal untuk menghidupi keluarga, namun kondisi ekonomi yang sulit seolah menghalangi mereka untuk meraih harapan tersebut.