Imperialnews.com – Curahan hati yang tertuang dalam karya fenomenal. Kegelisahan yang tersaji dalam audio visual menghasilkan film “Surga Dalam Bingkai Kayu” yang kerjakan oleh sineas muda yang tergabung dalam SinauSinema.
Fitroh Chumairoh, Sosiolog yang juga Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia Jawa Timur, memuji film yang dikerjakan oleh pelajar SMA dan SMK di Surabaya dan Sidoarjo ini.
“Sangat bagus, film ini layak diputar di sekolah-sekolah sebagai bahan edukasi,” ujarnya di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, Jum’at (30/8/2024) malam.
Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, anggota DPRD Kota Surabaya mengaku bangga dengan film tersebut. Berawal dari kegelisahan masyarakat, terutama anak-anak bahwa kemajuan dunia teknologi telah banyak disalah gunakan.
“Disinilah kehadiran orang tua sangat berarti. Nah, kami di DPRD Kota Surabaya tidak akan pernah berhenti untuk membantu para generasi muda untuk berkarya dan berkegiatan positif,” ungkapnya dalam diskusi tersebut.
Politisi muda yang juga warga asli Kecamatan Bulak tersebut menjelaskan, dirinya paham betul kehidupan di pesisir timur Kota Surabaya ini seperti apa. Oleh karena itu, Ghoni mendukung terlaksananya pendidikan berkelanjutan.
“Menyelamatkan generasi bangsa ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah,” terang Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am.
Linda Hartati, S.Psi., Psikolog yang juga aktif di Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surabaya, menyatakan bahwa film ini layak masuk ke sekolah-sekolah semua tingkatan. Selain itu film Durga Dalam Bingkai Kayu ini juga harus ditonton oleh para orang tua.
“Film ini layak ditonton semua kalangan. Penuh edukasi, khususnya bagi para orang tua. Bagaimana komunikasi orang tua dengan anak. Kita jadi tahu bahwa anak butuh sosok yang bisa diajak bicara dalam segala hal,” paparnya.
Sementara itu, Afrian Arisandy Komite Film Dewan Kesenian Sidoarjo, memgaku bangga dan terharu dengan karya para muda yang tergabung dalam SinauSinema ini.
“Selain dunia peran dan perfilman saya sehari-hari mengajar di SMK 10 Nopember Surabaya. Hebat keren, dan menyentuh. Film ini adalah gambaran yang ada di sekeliling kita saat ini,” tegasnya.
Film Surga Dalam Bingkai Kayu ini bercerita banyak hal. Kekerasan pada anak, pelecehan seksual, anak tanpa identitas, namun, juga ada solidaritas sesama anak-anak jalanan. Broken home, mencari jati diri dan merasa kurang perhatian orang tua.
“Teruslah berkarya, edukasi masyarakat dengan seni dan budaya. Kami bangga dengan kalian,” ujar para tokoh dan nara sumber dalam diskusi Film Surga Dalam Bingkai Kayu. (Bai)
